Showing posts with label otak. Show all posts
Showing posts with label otak. Show all posts

Friday, 25 July 2014

Minumlah Air Panas Saat Udara Panas!

Mitos atau terbukti secara ilmiah? Benarkah tubuh akan merasa sejuk, jika meminum air panas saat udara di luar panas terik? Peneliti mengatakan, berkeringat adalah cara terbaik untuk tetap merasa adem.
Jika Anda termasuk jutaan orang yang memilih segelas jus dingin dibandingkan teh panas saat matahari panas terik, sebaiknya Anda berpikir ulang. Para peneliti mengatakan minuman panas akan membuat Anda merasa lebih sejuk, dibandingkan minuman sedingin es.

Menurut Profesor Peter McNaughton, seorang ahli saraf di Universitas Cambridge, dengan mengkonsumsi minuman panas seperti teh atau kopi, pusat suhu tubuh akan meningkat dan menyebabkan tubuh berkeringat.
Saraf di mulut dan alat pencernaan bagian atas bereaksi terhadap panas minuman tersebut. Otak distimulasi untuk menghasilkan lebih banyak keringat. Saat evaporasi, keringat dapat mendinginkan suhu tubuh secara efektif. Air menguap secara cepat dari kulit. Dan jika air menguap, McNaughton menjelaskan, "Anda akan merasa sejuk."

Namun, menurut Dr Christopher Gordon, pakar pengaturan suhu manusia di Universitas Sydney, "Keringat baru akan diproduksi atau mengalami peningkatan produksi jika orang tersebut sudah merasa kepanasan. Saat menenggak minuman panas, memang orang sering merasa panas. Tapi setelahnya mereka akan merasa lebih dingin saat mulai berkeringat."

Kelenjar keringat didistribusi ke seluruh permukaan kulit. Gordon menjelaskan, "Distribusi kelenjar keringat lebih banyak di wilayah seperti kepala, tangan, dan kaki. Saat berkeringat, orang sering merasa lebih dingin saat menyadari perubahan suhu kulit di wajah."

Lagipula, berkeringat penting bagi tubuh untuk bisa berfungsi secara normal. "Karena jika tubuh tidak berkeringat di lingkungan yang panas, maka pusat suhu tubuh akan meningkat dan kenaikan beberapa derajat saja sudah bisa menyebabkan kerusakan pada otak dan berakhir pada kematian," ujar McNaughton.

Tapi tidak hanya minuman panas saja cara menjaga badan merasa sejuk. "Makanan pedas dengan cabai yang mengandung kapsaisin menyebabkan hal yang sama pada mulut dan alat pencernaan bagian atas yang mendeteksi panas dan menyebabkan keringat," jelas McNaughton.
Dr Gordon berpendapat, ada penjelasan ilmiah mengapa penduduk di negara dengan iklim panas seperti Asia, India atau Amerika Selatan, cenderung menyantap makanan pedas dibanding makanan yang menyegarkan seperti semangka atau manisan beku.

"Makanan pedas memicu sistem saraf pusat. Ini menyebabkan rasa panas di dalam mulut bertambah dan suhu kulit akan mengalami vasolidasi, pelebaran pembuluh darah, dan berkeringat. Rasa panas dalam tubuh berpindah ke kulit lalu ke udara sekitar tubuh," kata Gordon.

"Minuman dingin hanya mendinginkan tubuh secara sementara," kata McNaughton, "karena volume minuman dingin lebih kecil dibandingkan tubuh manusia. Jadi efek rasa dingin akan hilang dengan cepat."

"Ada batasan seberapa banyak manusia bisa menenggak minuman dingin. Karena bisa memenuhi ginjal secara berlebihan. Jadi tidak bisa minum air dingin terlalu banyak," tambahnya.
Souce / Sumber : http://www.dw.de/minumlah-air-panas-saat-udara-panas/a-16979300

Wednesday, 23 July 2014

Gula Akibatkan Kehilangan Daya Ingat

Peneliti melakukan eksperimen dengan memberikan makanan berlemak dan minuman dengan kandungan gula tinggi kepada tikus. Tidak sampai satu minggu, tikus menderita kehilangan daya ingat.
Hal yang mengejutkan para peneliti Australia tersebut adalah berkurangnya kemampuan kognitif tersebut terjadi bahkan sebelum tikus mengalami menambahan berat badan dari pola makan "junk food".

Bahaya makanan murah dan tidak sehat
"Kami tidak menyangka bahwa ini bisa terjadi begitu cepat," ujar Margaret Morris dari Universitas New South Wales, salah satu anggota tim peneliti.
Ia menambahkan, " Penemuan ini mungkin memiliki impilikasi bagi manusia. Karena jenis makanan seperti itulah yang kini banyak dikonsumsi manusia. Makanan siap saji yang enak dan murah."
Tikus diberi makan kue, biskuit, dan "junk food" lainnya. Minuman yang dikonsumsi adalah cairan dengan kandungan gula 10 persen. Dan nafsu makan merek lima kali lebih tinggi dibandingkan sekelompok tikus lain yang diberi makanan sehat.

Radang hipokampus otak
Dalam kurun waktu satu minggu, peneliti menemukan peradangan pada hipokampus otak dan tikus mengalami kehilangan daya ingat. "Kami tidak bisa membuktikan sebabnya, tapi sepertinya ini akibat dari peradangan otak. Semakin parah radang pada hipokampus, semakin besar defisit kognitifnya."
Dua tahun yang lalu, di Inggris manusia yang digunakan sebagai obyek percobaan. Mereka diberi makan "junk food" selama lima hari. Hasilnya, mereka bereaksi lima kali lebih lambat dibandingkan sekelompok manusia yang makan secara sehat.

Cara mengatasinya?
Penelitian di Australia lalu menyimpulkan, bahwa "pola makan dengan kandungan lemak dan gula yang tinggi, atau hanya kandungan gula yang tinggi, dalam waktu cepat bisa meyebabkan kerusakan hipokampus otak sehingga kehilangan daya ingat, bahkan sebelum mengalami pertambahan berat badan."
Morris dari Universitas New South Wales mengatakan, penelitian lanjutan dibutuhkan untuk mengetahui apakah pengobatan radang bisa memperbaiki defisit kognitif atau apakah olahraga bisa membenahi kerusakan yang terjadi.
"Penemuan ini menunjukkan bahwa pola makan yang buruk secara terus menerus akan berdampak pada fungsi otak," ujar Morris.
Source : http://www.dw.de/gula-akibatkan-kehilangan-daya-ingat/a-17301491