Showing posts with label peneliti. Show all posts
Showing posts with label peneliti. Show all posts

Sunday, 27 July 2014

Kanker "Mungkin Tidak Bisa Disembuhkan"

Hasil gambar untuk GAMBAR SEL KANKER
Kanker adalah penyakit yang sudah ada sejak lama, dan kemungkinan besar akan terus ada selama di bumi ini masih ada mahluk hidup. Demikian laporan tim peneliti internasional.

Tim peneliti dipimpin Thomas Bosch, seorang pakar evolusi biologi di Universitas Kiel. Tim itu menemukan tumor yang "timbul secara alamiah" pada dua spesies hidra, yaitu hewan berukuran kecil berbentuk pipa dan memiliki alat peraba. Tubuh hidra terbentuk dari dua lapisan sel yang dipisahkan sekat dari gel. Dilihat dari segi evolusi, Hidra adalah spesies tua. Spesies ini masih berhubungan dengan terumbu karang, ubur-ubur dan anemon laut.

"Kanker usianya sudah setua mahluk hidup bersel lebih dari satu di muka bumi ini, dan mungkin tidak akan pernah bisa disembuhkan," demikian dikatakan Bosch dalam kesimpulan hasil studi tim yang dipimpinnya. Hasil penelitian itu dipublikasikan di majalah ilmu alam Nature Communications, yang berlokasi di London.

Mutasi DNA di dalam sel
Telah diketahui, bahwa kanker disebabkan mutasi DNA di dalam sel. Ciri khas penyakit ini adalah multiplikasi tak terkontrol sel-sel yang abnormal, yang membentuk tumor. Tumor punya kemampuan untuk memasuki dan merusak jaringan tubuh yang normal.
Peneliti mengatakan, hidra yang memiliki tumor menderita "penurunan kesehatan signifikan", dan sel-sel tumor yang diberikan kepada hidra yang sehat bisa menyebabkan pertumbuhan tumor juga. "Karakter invasif sel-sel kanker juga ciri khas yang ikut mengalami evolusi," demikian ditambahkan Bosch. Menurut peneliti, studi hewan-hewan purba seperti hidra bisa memberikan informasi dalam jumlah besar tentang mekanisme tumor yang disebabkan kanker pada manusia.

Source / Sumber : http://www.dw.de/kanker-mungkin-tidak-bisa-disembuhkan/a-17748772


Wednesday, 23 July 2014

Gula Akibatkan Kehilangan Daya Ingat

Peneliti melakukan eksperimen dengan memberikan makanan berlemak dan minuman dengan kandungan gula tinggi kepada tikus. Tidak sampai satu minggu, tikus menderita kehilangan daya ingat.
Hal yang mengejutkan para peneliti Australia tersebut adalah berkurangnya kemampuan kognitif tersebut terjadi bahkan sebelum tikus mengalami menambahan berat badan dari pola makan "junk food".

Bahaya makanan murah dan tidak sehat
"Kami tidak menyangka bahwa ini bisa terjadi begitu cepat," ujar Margaret Morris dari Universitas New South Wales, salah satu anggota tim peneliti.
Ia menambahkan, " Penemuan ini mungkin memiliki impilikasi bagi manusia. Karena jenis makanan seperti itulah yang kini banyak dikonsumsi manusia. Makanan siap saji yang enak dan murah."
Tikus diberi makan kue, biskuit, dan "junk food" lainnya. Minuman yang dikonsumsi adalah cairan dengan kandungan gula 10 persen. Dan nafsu makan merek lima kali lebih tinggi dibandingkan sekelompok tikus lain yang diberi makanan sehat.

Radang hipokampus otak
Dalam kurun waktu satu minggu, peneliti menemukan peradangan pada hipokampus otak dan tikus mengalami kehilangan daya ingat. "Kami tidak bisa membuktikan sebabnya, tapi sepertinya ini akibat dari peradangan otak. Semakin parah radang pada hipokampus, semakin besar defisit kognitifnya."
Dua tahun yang lalu, di Inggris manusia yang digunakan sebagai obyek percobaan. Mereka diberi makan "junk food" selama lima hari. Hasilnya, mereka bereaksi lima kali lebih lambat dibandingkan sekelompok manusia yang makan secara sehat.

Cara mengatasinya?
Penelitian di Australia lalu menyimpulkan, bahwa "pola makan dengan kandungan lemak dan gula yang tinggi, atau hanya kandungan gula yang tinggi, dalam waktu cepat bisa meyebabkan kerusakan hipokampus otak sehingga kehilangan daya ingat, bahkan sebelum mengalami pertambahan berat badan."
Morris dari Universitas New South Wales mengatakan, penelitian lanjutan dibutuhkan untuk mengetahui apakah pengobatan radang bisa memperbaiki defisit kognitif atau apakah olahraga bisa membenahi kerusakan yang terjadi.
"Penemuan ini menunjukkan bahwa pola makan yang buruk secara terus menerus akan berdampak pada fungsi otak," ujar Morris.
Source : http://www.dw.de/gula-akibatkan-kehilangan-daya-ingat/a-17301491