Showing posts with label obat. Show all posts
Showing posts with label obat. Show all posts

Wednesday, 23 July 2014

"Painkiller" Tingkatkan Risiko Serangan Jantung


Kebiasan segera menelan pil "painkiller" atau pereda rasa sakit justru bisa membahayakan kesehatan. Hasil studi terbaru menunjukkan, risiko terkena serangan jantung meningkat akibat dosis tinggi "painkiller".
Penggunaan dosis tinggi obat analgesik atau pereda rasa sakit seperti ibuprofen dan diklofenak untuk jangka waktu lama, "sama berbahayanya" dengan obat Vioxx yang ditarik dari pasaran karena berpotensi meningkatkan risiko serangan jantung.
NSAID Penting Bagi Penderita Artritis
Kamis (30/05/13), para peneliti MRC Universitas Oxford Inggris mempresentasikan hasil penelitian internasional sejumlah "painkiller" yang disebut sebagai obat anti inflamasi non-steroid (NSAID). NSAID adalah obat yang paling sering digunakan di dunia dan sering dimanfaatkan untuk mengatasi rasa sakit oleh para penderita artritis reumatoid dan osteoartritis.
Para ilmuwan mengatakan, dosis tinggi dari obat-obatan tersebut mengakibatkan bertambahnya risiko penyakit vaskular, seperti serangan jantung, stroke atau bahkan meninggal karena penyakit kardiovaskular, hingga 30 persen.
Data yang diperoleh dari sekitar 353.000 pasien yang menggunakan obat pereda sakit untuk jangka waktu yang lama. Hasilnya, dari setiap 1000 orang dengan risiko moderat terkena penyakit jantung dan menelan obat yang mengandung diklofenak atau ibuprofen dengan dosis tinggi selama setahun, sekitar tiga orang diantaranya akan mengalami serangan jantung.
Risiko Serangan Jantung Rendah
Ketua tim peneliti Profesor Colin Baigent dari Universitas Oxford mengatakan, risiko tergantung dari kondisi awal masing-masing individu.
"Ada risiko tambahan terkena serangan jantung. Tapi ini lebih berbahaya bagi mereka yang sebelumnya sudah berisiko terkena penyakit jantung. Dengan memiliki informasi tentang risiko seseorang terkena penyakit jantung, kami bisa memprediksi risiko tambahan serangan jantung jika mereka menelan salah satu dari obat analgesik tersebut," jelas Baigent.
Ia menegaskan, risiko tambahan yang ditemukan "sangat rendah" dan berlaku untuk dosis obat yang sangat tinggi. Ia juga meminta agar penderita yang menggunakan dosis tinggi untuk tidak khawatir.
Hubungi Dokter Masalah NSAID
Sementara itu, Alan Silman dari lembaga penelitian Arthritis Research UK mengatakan, obat NSAID sangat penting bagi jutaan penderita artritis dan bisa efektif sekali dalam meredakan rasa sakit jika digunakan secara tepat.
Silman menambahkan, "Kami menyarankan para penderita artritis yang menggunakan NSAID untuk tidak terlalu khawatir dengan hasil penelitian terbaru ini dan menghubungi dokter mereka."
Hasil penelitian tim ilmuwan di Oxford tidak mengungkap risiko penggunaan NSAID dengan dosis rendah.
Source : http://www.dw.de/painkiller-tingkatkan-risiko-serangan-jantung/a-16849417

Sunday, 20 July 2014

Terapi Baru Hepatitis C

Penyakit Hepatitis C saat ini menginfeksi lebih dari 170 juta manusia di seluruh dunia, terutama di Asia, Afrika dan Eropa Selatan. Sejauh ini belum ada vaksinasi virus Hepatitis C.
Sampai saat ini, terapi standar untuk melawan Hepatitis C adalah memberikan preparat kombinasi Interferon, sejenis protein yang memicu kekebalan tubuh pasien dan penguat Interferon, Ribavirin, yang memiliki efek anti viral.
Virus Hepatitis C memicu peradangan hati. Jika tidak diobati, penyakitnya dapat menjadi kronis dan pada kondisi tertentu menyebabkan sirosis atau pengerasan hati. Juga pengobatan pengidap Hepatitis C kronis menggunakan preparat Interferon, hanya separuhnya yang sukses. Selain itu pengobatan dengan kombinasi Interferon berlangsung lama, antara enam hingga 12 bulan. Para pasien seringkali mengalami dampak sampingan yang cukup berat.

Obat Pendukung
Kini di Amerika Serikat dipasarkan obat baru dengan unsur aktif bernama Telaprevir, yang memerangi virus Hepatitis C secara lebih terarah. Obat baru itu disebutkan tidak dapat menggantikan terapi kombinasi Interferon. Melainkan, dengan memberikan tiga jenis unsur aktif, kemanjuran pengobatan Hepatitis C dapat ditingkatkan secara drastis.
Sejumlah uji coba membuktikan keampuhan terapi baru ini. Prof. Heiner Wedemeyer dari Sekolah Tinggi Kedokteran Hannover yang ikut serta dalam uji coba mengungkapkan, “Pada pasien yang sebelumnya tidak diobati, terapi standar menyembuhkan sekitar 50 persennya. Sementara pada terapi dengan tambahan obat baru, atau kombinasi tiga macam obat, tingkat penyembuhannya mencapai 75 persen. Artinya terdapat peningkatan dramatis sekitar 30 persen. Kami dapat mengatakan, tiga dari empet pasien, pada akhir pengobatan akan dapat disembuhkan. Dalam analisa selanjutnya, tingkat penyembuhan bahkan mencapai 80 persen.“
Terapi standar yang diterapkan saat ini juga amat rumit. Untuk memperkuat kekebalan tubuh, pasien harus disuntik Interferon seminggu sekali. Sementara untuk memperkuat efeknya, pasien setiap harinya harus menelan dua tablet Ribavirin. Terapinya harus dilakukan selama 48 minggu. Jika dalam terapinya ditambahkan obat baru Telaprevir, jangka waktu pengobatan diperpendek separuhnya, menjadi hanya sekitar 24 minggu.

Efek Sampingan dan Biaya
Namun Prof. Wedemeyer mengakui, disamping efek positifnya, juga terdapat dampak sampingan, “Telaprevir dapat memiliki dampak samping utama berupa reaksi pada kulit. Bercak pada kulit hingga lebih dari 50 persen tubuh, atau terbentuk gelembung cairan pada kulit. Juga diamati kasus diare. Hal itu terjadi pada sekitar 10 persen pasien. Dan pengobatannya harus dihentikan.“
Unsur aktif Telaprevir adalah keluarga dari apa yang disebut protease blocker, yang berfungsi secara terarah memblokir perkembang biakan virus. Pengobatannya harus dilakukan di bawah pengawasan para dokter ahli atau rumah sakit khusus. Obat baru itu disebutkan dapat memiliki dampak timbal balik yang merugikan dengan obat-obatan lain.
Pemberian protease-blocker Telaprevir diatur amat ketat, yakni setiap delapan jam, juga di tengah malam harus diminum satu kapsul. Prosedurnya menutut disiplin amat tinggi dari pasien. Juga obat baru itu harganya amat mahal. Untuk pengobatan selama enam bulan diperlukan biaya sekitar 17.000 Euro. Dengan begitu, jika harga obat baru yang ampuh memerangi Hepatitis C itu tetap tinggi, maka hanya segelintir pasien yang kaya yang dapat menikmati manfaatnya.

Michael Engel/Agus Setiawan
Editor: Christa Saloh-Foerster
Sumber : http://www.dw.de/terapi-baru-hepatitis-c/a-15399492