Mengurai racun di tubuh,
itulah fungsi hati, yang sangat penting bagi tubuh. Kerusakan apa yang mungkin
terjadi, jika organ ini terinfeksi virus Hepatitis C?
Virus Datang Lewat Darah
Berbeda dengan organ
lainnya, hati punya kemampuan untuk lebih mudah sembuh jika kesehatannya
terganggu. Namun demikian infeksi kronis tidak menghilang begitu saja tanpa
bekas. Kasus terburuk adalah sirosis hati, di mana sel hati rusak dan organ
yang penting itu tidak bisa melaksanakan tugasnya lagi. Racun di tubuh tidak
bisa diurai lagi. Sebaliknya, racun akan terbawa darah dan tersebar ke seluruh
tubuh. Bahan makanan juga tidak bisa diolah dengan baik. Akhirnya organ itu
rusak sepenuhnya, dan hanya bisa diperbaiki dengan transplantasi.
Virus yang bisa mematikan
ini ditularkan lewat luka terbuka yang berdarah dari orang ke orang, atau juga
lewat transfusi darah. Virus Hepatitis C baru mulai dikenal 1988.
"Sebelumnya, ketika
orang belum bisa menguji darah dan simpanan darah atas kemungkinan infeksi
virus Hepatitis C, transfusi darah menjadi jalan penularan paling
penting," demikian dijelaskan Jan Leidel, ketua komisi vaksinasi (STIKO)
di Berlin.
Hepatitis C adalah
penyakit yang harus dilaporkan. Dokter yang merawat pasien harus melapor kepada
badan kesehatan, jika dugaan timbul, juga jika pasien memang menderita
Hepatitis C, dan jika pasien meninggal. "Juga laboratorium yang mengadakan
penyelidikan darah, harus melapor jika infeksi Hepatitis C ditemukan, kalau
pasien belum tercatat."
Gejala Jelas Tidak Ada
Tahun 2010 organisasi kesehatan
dunia, WHO sudah menetapkan Hepatitis C sebagai "masalah kesehatan yang
harus diperhatikan di dunia," dan menempatkannya sejajar dengan HIV,
Tuberkulose dan Malaria. Menurut perkiraan, di seluruh dunia sekitar 150 juta
orang menderita Hepatitis C, sekitar 400.000 dan 500.000 di antaranya hidup di
Jerman.
Mereka yang tertular
sering mengeluh lelah dan tidak bertenaga. Kadang juga karena sakit di
sendi-sendi. Jadi gejala-gejalanya tidak spesifik dan bisa diakibatkan bermacam
penyakit. Tidak ada peringatan yang jelas, dan pasien tidak kesakitan, karena
organ hati rusak tanpa menyebabkan rasa sakit.
Sehingga banyak orang
kaget jika mendengar diagnosa itu, karena Hepatitis C biasanya ditemukan
kebetulan. Misalnya pada Maria. Ia tertular lewat parasit yang berada di
lambung dan usus dua belas jari.
Di samping transfusi
darah, peralatan operasi yang tidak steril juga menjadi penyebab infeksi. Itu
sudah berubah, jelas Leidel. "Sekarang penggunaan suntikan untuk obat terlarang oleh lebih dari satu
orang jadi penyebab utama. Yang juga mungkin jadi penyebab adalah penularan
lewat hubungan seksual antar pria.
Sumber
: http://www.dw.de/hepatitis-c-tersembunyi-dan-berbahaya/a-17008161
No comments:
Post a Comment